Bagi sebagian
orang mengunjungi Museum mungkin merupakan hal yang kurang menyenangkan bahkan
cenderung membosankan. Namun ini tidak akan pernah terjadi bagi orang-orang
yang ingin mempelajari jati diri bangsa melalui benda-benda sejarah yang berada
di museum. Melalui benda-benda sejarah yang tersimpan di museum, kita dapat
belajar tentang kepribadian bangsa dari masa silam. Sehingga generasi muda yang
ada tidak lagi mengalami krisis identitas.
Kecintaan pada kekayaan yang ada di Indonesia dapat
dilakukan dengan cara mencintai museum (Edy Dimyati). Ungkapan ini sangatlah
benar, karena bentuk Nasionalisme atau kecintaan kita pada bangsa yang paling
sederhana dapat kita tunjukkan melalui kegiatan belajar di museum. Barang-barang
yang terkesan usang dan kuno tersimpan di museum dapat memberikan pelajaran
pada generasi muda bangsa tentang produk-produk dari kearifan lokal.
Benda-benda tersebut akan membarikan pelajaran
tentang gambaran kehidupan masyarakat pada masa silam yang sarat dengan nilai
dan norma sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Hal inilah yang
mendasaei saya untuk mengenalkan museum kepada anak saya sejak usia dini. Liburan
sekolah saya isi dengan acara libur keluarga mengunjungi museum-museum yang ada
di sekitar tempat kita. Salah satu museum yang jadi pilihan keluarga adalah
Museum Kartini yang ada di Jepara.
Keberadaan Museum Kartini di Jepara memberikan
pelajaran berarti bagi kami tentang sejarah
perjalanan bangsa Indonesia
khususnya di Jepara. Di museum yang terdapat di Kota ukir ini, kebetulan kami
dapat menyaksikan pementasan kesenian tradisional “Lurik Troso”. Mengenalkan
nilai-nilai tradisional kepada anak sejak dini menurut saya dapat membangun
karakter dan jati diri kepada anak saya yang masih berusia 4 tahun. Melalui liburan
ke museum kali ini, saya berharap agar kelak anak saya memiliki kecintaan pada
NKRI. (iril)