Friday, December 28, 2012

Bersama Membangun Negeri

Mendidik para siswa di era globalisasi memang merupakan tantangan berat bagi para guru. Namun kita bisa mulai mendidik siswa dalam membangun karakter bangsa melalui hal yang nampaknya sederhana.
Gotong-royong,merupakan salah satu bentuk pla interaksi sosial saling membantu yang mulai ditinggalkan oleh generasi muda pada masa sekarang. Namun kita bisa mengajarkan prinsip-prinsip gotong royong pada siswa kita dengan cara yang sederhana. Seperti yang dilakukan oleh beberapa oarng guru muda di SMP Negeri 2 Sapeken.
Bagi masyarakat, melihat para nelayan bekerja adalah hal yang biasa. Namun tanpa disadari bahwa keberadaa. masyarakat yang justru menganggap hali itu adalah biasa sebenarnya dapat kita ajarkan nilai-nilai yang luar biasa kepada siswa.
Membantu aktivitas nelayan yang mulai ditinggalkan oleh para siswa kini dihidupkan kembali oleh guru muda yang berdinas di pulau terluar Kabupaten Sumenep.

Monday, August 06, 2012

SEMANGAT SANG PENDIDIK ANAK NEGERI


Menjadi guru di kepulauan terpencil yang berada di Kabupaten Sumenep mungkin sebelumnya tak pernah terbersit di hati beberapa orang. Namun apa daya, ketika surat tugas dari "sang penguasa" daerah telah menempatkan mereka di pulau2 terpencil yang tersebar luas di Kabupaten Sumenep. Salah satunya adalah Kepulauan Sapeken.
Secara gegografis, Kepulauan Sapeken memiliki budaya yang cenderung dekat dengan budaya Sulawesi. Hal ini dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Bajo,Mandar dan sebagian Bugis sebagai bahasa pengantar keseharian masyarakat. Banyak masyarakat Madura yang tidak mengetahui bahwa disekitar mereka juga berkembang budaya lain.
dok.pribadi

Jarak tempuh menuju pulau ini pun tidaklah sebentar. Total perjalanan yang dapat ditempuh uintuk menuju Pulau Sapeken dari pelabuhan Kalianget adalah 20 jam. Kapal perintis yang melayani pelayaran kepulau ini 13 hari sekali.  Kemudian mereka tersebar lagi untuk menunaikan tugas di pulau-pulau kecil lainnya yang berada di Kecamatan Sapeken dengan menggunakan alat transportasi perahu motor.
Namun semua ini tidak menyurutkan semangat "sang pendidik" yang mayoritas berasal dari daerah kota yang lazim disebut sebagai daerah "darat" oleh warga kepulauan. Meski harus berkorban jauh terpisah dari keluarga dan sanak saudara, mereka tetap ikhlas menjalankan tugas mereka.
dok.pribadi


                                                                                                   
Berbagai tekanan publik yang ditujukan pada mereka tidak memadamkan semangat dihati mereka untuk turut membantu mencerdaskan anak bangsa. Minimnya perhatian dari pemerintah pusat dan daerah tidak pula menyurutkan semangat mereka untuk berjuang demi anak bangsa. Yang ada dibenak mereka hanyalah ikhlas, tabah dan setia pada NKRI...Selamat berjuang kawan....!!